Selasa, 24 April 2012

traveling



Goa Lebar Siap Menerkam
Oleh : Indra Kristika

Saat pulang kampung, saya sempatkan mengantar ibu yang penasaran ingin berkunjung ke “gua lebar” di kota Sampang Madura. Berdasarkan memori masa kecil saya (sekitar tahun 1983), beberapa teman pernah mengajak bermain ke tempat itu. Yang saya temui adalah sebuah lobang besar buatan manusia penuh dengan kesibukan penduduk setempat yang sedang menambang batu kapur untuk batu bata. Sedemikian besarnya lobang itu sehingga saya seperti memasuki dunia lain saat berada di dalamnya. Dan itu tidak sekali dua kali. Namanya anak laki-laki kecil pasti berupaya melakukan eksplorasi menemukan hal-hal baru jauh dari rumahnya. Sehingga saya tahu betul setiap detil dan lekuk gua buatan ini.
Sekitar empat tahun kemudian saat masih berseragam biru putih sempat terdengar berita, sebagian sisi goa runtuh dan menimpa penambang batu gamping yang sedang asyik mencari nafkah. Jelas terbayang kengerian yang luar biasa. Bagaimana tidak, dengan sebegitu banyaknya penambang yang sedang bekerja, kemudian batu seberat ratusan ton runtuh menimbun mereka, bagaikan menginjak cacing dengan sepatu lars tentara. Ajaibnya, hanya tiga orang yang dikabarkan meninggal. Lainnya luka-luka saja.
Goa Lebar Sisi Utara (pintu masuk)
Sejak peristiwa runtuh itu, tidak pernah lagi saya ke areal goa lebar. Apalagi ditunjang studi di Surabaya, semakin menjauhkan saya dari ritual masa kecil (eksplorasi) ke tempat penuh tantangan itu. Sekarangpun, kalau sempat pulang kampung, paling top ke pantai Camplong bersama dua gadis kecil saya yang baru menginjak usia 4 dan 9 tahun.
Tetapi ketika ibu menceritakan penjelasan dari adik saya tentang megahnya goa itu, indahnya pemandangan dari bukit yang ada di atasnya, apalagi dengan tambahan-tambahan irrasional seperti bunyi ombak yang bisa terdengar dari dasar goa, hati saya menjadi tergelitik antara ingin tertawa dan kasihan. Mana mungkin para penambang berani menanggung resiko menembus perut bumi sampai ke pantai! Tapi okelah, sebagai bakti anak kepada ibu, beliau saya antar.
Menjelang sampai lokasi, saya betul-betul terhenyak dengan kondisi di sekitar goa lebar. Jika dulu areal pertambangan itu penuh dengan ladang-ladang jagung menghijau, ilalang liar tinggi menjulang dan tanah bebatuan tajam, kini seperti disulap oleh waktu. Areal pertambangan berkembang pesat di berbagai titik lokasi. Penambang-penambang tradisional menggali sendiri tanah-tanah dan ladang mereka. Alhasil berbagai tempat disepanjang perjalanan penuh dengan lobang-lobang calon “goa lebar” yang baru. Bahkan di satu titik, sebuah galian dengan mesin-mesin modern beraksi dengan gagahnya. Penduduk setempat mengatakan, “itu milik pejabat tinggi di sini, Pak.
Goa Lebar Dari Sisi Timur (tampak kubah masjid Jami' Sampang) 
Sampai di lokasi goa, jalan menanjak menyambut kedatangan kami. Seingat saya dulu jalan setapak penuh bebatuan, kini berubah menjadi aspal dan plester. Bahkan sepeda motor penjual penthol bakso keliling pun bisa naik ke lokasi goa. Itu belum seberapa. Sampai di puncak bukit, kami disuguhi pemandangan sore yang luar biasa. Lanskap kota sampang dengan kubah masjid Jami’-nya yang membiru, rumah-rumah penduduk, sementara di bagian timur penuh dengan ladang menghijau. Benar-benar indah.
Di sekeliling goa lebar, rupanya Pemda Sampang sudah mengemasnya dengan baik. Ada joglo-joglo kecil tempat istirahat, joglo utama di dekat pintu masuk, warung-warung, dan berbagai fasilitas kecil lainnya. Beberapa pemuda setempat dengan ramahnya menyapa serta menjadi guide gratis kami. Dari merekalah kami tahu pintu masuk goa yang sekarang (setelah runtuh), dan kami dapati sebuah patung Sakera tepat di mulut goa memanggul atap goa.
Sebuah ide yang bagus, membangun bekas penambangan menjadi areal pariwisata kecil dengan penataan yang baik. Hanya sayangnya, masih banyak lubang-lubang kecil atau sedang, dengan kedalaman yang luar biasa menganga tanpa pelindung, siap menelan pengunjung yang tidak waspada. Artinya, wisata goa lebar siap menunggu wisatawan dan korban yang terlena.

0 komentar:

Posting Komentar

Anda Dapat Memberikan Komentar Di Sini